Teori Kelas Menengah
dari Cohen
1. Sejumlah pemuda kelas
bawah melakukan hal buruk disekolah relatif tinggi
2. bahwa kinjera sekolah
yang buruk berkaitan dengan kenakalan remaja
3. kinerja sekolah ang
buruk dikarenakan konflik nilai-nilai kelas menengah - nilai nilai pemuda kelas
bawah
4. kenakalan laki-laki
masuk dalam konteks geng, namun disisi lain untuk mengembangkan sisi positif
konsep diri dan memilihara nilai anti sosial.
sosialisasi keluarga
kelas menengah selalu bertentangan dengan kelas bawah.
Cohen memberikan 9 tolak
ukur untuk menentukan bahwa anak itu adalah kelas menengah atas.
- ambisi
- tanggung jawab
- prestasi
- rasionalitas & visioner
- pengendalian diri terhadap orang lain
- kontrol kekerasan dan agresi
- penekanan hobi (waktu luang)
- menghormati properti orang lain
- menunda kepuasan untuk masa depan.
Cohen menekankan 3 kata deskriptif
untuk menunjukan sejauh mana anak yang menyimpang (kelas bawah) menolak
simbol-simbol kelas menengah.
1. Berbahaya
2. Negativistik
3. Nonultitanian
Cohen memberikan contoh untuk
melengkapi 3 kata ini, yaitu bahwa anak-anak dari kelas menengah kalau ke
perpustakaan itu ia memanfaatkan sarana dan prasarana dari perpustakaan,
berbanding kebalik dengan anak kelas bawah, dia malah mengganggu anak kelas
menengah yang lagi memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, bahkan anak
kelas bawah sampai mencuri buku di perpustakaannya. yang lebih parahnya lagi
anak kelas bawah menaruh kotoran diatas meja guru.
Sumber: Donald J Shoemaker, Theories
of Delinquency. Bab Lower Class Based Theories of Delinquency hal. 143