Tinjaun
Teori Anomi
Teori
anomi berasumsi bahwa penyimpangan adalah akibat dari adanya berbagai
ketegangan dalam struktur sosial sehingga ada individu yang mengalami tekanan
dan akhirnya menjadi menyimpang. Pandangan tersebut dikemukakan oleh Robert
Merton pada sekitar tahun 1930-an, dimana konsep anomi itu sendiri pernah
digunakan oleh Emile Durkheim dalam analisisnya tentang suicide unomique.
Munculnya
keadaan anomi, oleh Merton diilustrasikan sebagai
berikut
(Elly M.Setiadi, 2011:236):
a.
Masyarakat industri modern lebih mementingkan pencapaian kesuksesan materi yang
diwujudkan dalam bentuk kemakmuran atau kekayaan dan pendidikan yang tinggi.
b.
Apabila hal tersebut tercapai, maka mereka dinggap sebagai orang yang telah
mencapai tujuan-tujuan status atau cultural (cultural golds) yang
dicita-citakan oleh masyarakatnya. Untuk mencapai tujuan-tujuan status
tersebut, ternyata harus melalui akses atau cara kelembagaan yang sah.
c.
Namun ternyata, akses kelembagaan yang sah jumlahnya tidak dapat dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat, terutama
lapisan masyarakat bawah.
d.
Akibat dari keterbatasan akses tersebut, maka muncul situasi anomi, yaitu:
situasi di mana tidak ada titik temu antara tujuan tujuan status/kultural dan
cara-cara yang sah yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
e.
Dengan demikian, anomi adalah keadaan atau nama dari situasi di mana kondisi
sosial/situasi masyarakat lebih menekankan pentingnya tujuan-tujuan status, tetapi
cara-cara yang sah untuk mencapai tujuan-tujuan status tersebut jumlahnya
sedikit. Memang, pada dasarnya untuk mencapai tujuan status (kesuksesan hidup)
seseorang harus melalui cara-cara yang sah, dan di benak setiap orang akan
selalu tersirat mimpi atau keinginan untuk meraih kesuksesan tersebut. Situasi
anomi tersebut dapat berakibat negatif bagi sekelompok masyarakat, di mana
untuk mencapai tujuan statusnya mereka terpaksa melakukannya melalui cara-cara
yang tidak sah, di antaranya melakukan penyimpangan atau kejahatan.
Lanjut baca : klik disini
sumber;
eprints.uny.ac.id/24791/3/3.%20BAB%20II.PDF